Matius6:3 ITB Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Ungkapan yang Tuhan Yesus berikan ini begitu kuat menjelaskan agar kita belajar untuk memberi dengan diam-diam, pertama bahwa kita tidak perlu orang lain tahu apa yang kita berikan sebab tujuannya bukan untuk orang tahu melainkan untuk membantu orang-orang yang memerlukan. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tangan kanan memberi,tangan kiri tidak boleh tahu,apakah anda juga setuju. Tapi Kenapa Saya bingung dengan peribahasa ini ?Peribahasa ini mengajarkan kita untuk menyembunyikan amalan kita, kebaikan kita, sehingga, sebisa mungkin, tidak ada orang yang tahu, bahkan kalau bisa, tangan kiri pun tak perlu tau. Tapi apa itu mungkin ?Coba lihat sekarang, kemajuan teknologi merubah kita menjadi seseorang yang suka berbagi dengan orang lain. Anda menulis sesuatu yang berguna untuk orang lain, Anda menjawab pertanyaan pertanyaan orang lain lewat e-mail, facebook status, mungkin sms. Anda juga berbicara dengan orang lain didepan banyak orang, memberikan sedikit ilmu kepada mereka, dan juga, bukan tidak mungkin, Anda juga menulis buku atau di kompasiana. Intinya ? Ada banyak cara untuk melakukan senang melakukan kebaikan, Saya melakukannya setiap kali dimana sempat. Tapi jujur saja, sukar sekali untuk menyembunyikannya, apalagi sekarang kita malah berbagi kebaikan dengan berkelompok. Dan sekarang, Saya malah terperangkap teknologi dimana tidak mungkin lagi memberikan pengetahuan baru kepada banyak orang tanpa tidak terdeteksi. Coba lihat,tulisan di kompasiana Anda apapun isinya, pasti bertujuan untuk memberi informasi pada orang lain, suatu ketika,tulisan anda di baca oleh sahabat kompasiana, setidaknya, selain tangan kiri Anda,kompasiana juga tau Anda menulis kebaikan . Selain itu, jika Anda terbuka untuk sebuah komentar, pasti nantinya ada yang komentar. Berarti selain kompasiana sudah ada 1 pihak lagi yang tahu, selain tangan kiri Anda. Lalu masih ada visitor Anda, yang hanya melihat dan membaca saja, tanpa komentar, berarti setidaknya sudah 3 pihak yang tau, selain tangan kiri Anda. Dan bagaimana jika Anda di share, katakanlah di facebook , berarti ada beberapa pihak, yang langsung tau bahwa tulisan Anda di share di facebook. Kita coba mundur ke belakang, 20 tahun yang lalu guru Saya mengajarkan peribahasa ini. Peribahasa memusingkan ini. Dan sekarang, Saya baru sadar berarti guru Saya juga telah melakukan kesalahan dengan mengajarkan Saya peribahasa ini. Guru Saya ingin Saya tahu apa yang terbaik, makanya dia memberitahukan kepada Saya perihal ini dan itu. Dia mengajari Saya banyak hal. Menjadi guru yang mengajarkan kepada murid murid nya segala kebaikan yang ada di dunia ini untuk dilakukan. Dia memberikan pengetahuan kepada kami. Dan itu sebuah kebaikan. Tapi, selain dirinya sendiri, siswanya tau, kepala sekolah tau, bahkan tukang sapu dan tukang kebon sekolah pun tau! Tangan kiri tak boleh tau ?Jaman sekarang kita dipermudah untuk melakukan sesuatu, berbuat baik untuk orang lain dengan multiplikasi yang cepat luar biasa. Jaman dulu, untuk berbicara dengan banyak orang sekaligus kita perlu mengadakan perkumpulan, perlu ijin orang orang terkait, perlu ini dan itu. Tapi jaman sekarang, cukup milis, facebook dan komunitas yang akan membaca pesan Anda. Tidak perlu mengumpulkan orang secara masif, sangat juga biasa melakukannya, sharing, karena hal itu sangat mudah. Sharing dan berbagi informasi yang berguna itu mudah. Jika nemu tulisan yang bagus waktu lagi browsing, tinggal klik share. Jika nemu inspirasi, tinggal tulis di sekarang Anda membaca ini, berarti Anda juga tau Saya sedang kebingungan dengan peribahasa Anda memutuskan untuk tidak menjelaskan kepada Saya, berarti malah ikut memperosokkan Saya ke jurang kebingungan. Saya rasa itu hal yang buruk. Tangan kiri Anda juga pasti Anda membalas ini, berarti Anda memberikan pengetahuan kepada Saya. Semua orang yang baca ini juga tau Anda sedang memberikan kebaikan kepada Saya. Tangan kiri Anda juga pasti tulisan saya ini ada sebuah cerita yang sangat menarik dari daerah Riau dengan menggunakan bahasa daerah bermanfaat buat pembaca “Kalau tangan kanan memberi, tangan kiri jangan tahu,”setelah mengucapkan kalimat itu, Leman Lengkung langsung meninggalkan Atah Roy sendiri. Atah Roy betul-betul tidak paham maksud Leman Lengkung mengucapkan kalimat itu di hadapanya. Selama ini, pikir Atah Roy, apa yang diberikan kepada Leman Lengkung tidak pernah diucapkan kepada orang lain. Atah Roy tahu bahwa sebagai bapak saudara Leman Lengkung, sudah menjadi kewajibannya untuk memberi, dan tak mengharapkan apa pun dari pemberiannya. Tapi kenapa Leman Lengkung teganya mengucapkan kalimat itu kepada Atah Roy? Perkataan Leman Lengkung menjadi beban bagi Atah Roy. Dengan segala sisa kekuatan pikirannya, Atah Roy mencoba mengingat kembali apa yang pernah dia ucapkan kepada orang lain mengenai tanggung jawabnya kepada Leman Lengkung. Satu per satu kenangan dalam benaknya, dipunggah Atah Roy. Namun tak satu pun lembaran kenangan itu bercerita tentang pengorbanan Atah Roy untuk Leman Lengkung terucapkan kepada orang lain. Atah Roy kecewa. “Kalau orang lain yang bercakap macam tu, dapat aku buat perhitungan, tapi ini, anak saudare aku sendiri,” umpat Atah Roy dalam hati. Atah Roy tak kesah sangatlah, kalau ade orang bersedekah untuk pembangunan mesjid, lalu nama mereka ditulis di papan kuangan mesjid dengan menggunakan spidol warna merah. Atau tiap kali musibah menghantam masyarakat, berserak bendera partai dan poster para tokoh yang muncul ketika musibah saja, memberi bantuan. Itu urusan mereka dengan Allah, pikir Atah Roy. Tapi ucapan Leman Lengkung memang membuat telinga Atah Roy berdengung. 1 2 3 Lihat Catatan Selengkapnya KeutamaanTangan Kanan Sedekah, Tangan Kiri Tak Tahu. "Ada tujuh golongan yang akan dinaungi Allah SWT dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya. Di antaranya, seorang ”Jika kalian menampakkan sedekah maka hal itu baik sekali. Dan jika kalian menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir maka hal itu lebih baik bagi kalian…” QS. Al-Baqarah 271 Sahabat pernahkah terpikir apa maksudnya sedekah tanpa diketahui oleh tangan kiri? Ya, tentu saja hal ini terkait dengan melakukan amalan sedekah secara diam-diam. Sesuai namanya, sedekah seperti ini sunyi senyap’, tak memperoleh ucapan terimakasih, apalagi liputan media. Karena jangankan orang lain… Bahkan tangan kirinya sendiri pun tak mengetahui sedekah yang diberikan oleh tangan kanannya tersebut. Beberapa kisah para ulama berikut ini bisa kita teladani sebagai wujud nyata bersedekah tanpa diketahui oleh tangan kiri. Kisah pertama, sedekah yang dilakukan oleh Ali Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. Tidak pernah ada yang mengetahui siapakah yang selalu memberi sedekah berupa karung berisi tepung untuk penduduk dhuafa kota Madinah di malam hari. Setiap Shubuh tiba, para penduduk tersebut sudah menemukan sekarung tepung di depan pintu rumah mereka, dan hal ini terjadi tidak hanya sehari dua hari saja, melainkan selama bertahun-tahun. Lalu bagaimana kisah ini bisa sampai kepada kita sekarang? Sehingga kita mengetahui siapa yang melakukan sedekah rahasia tersebut? Ya, karena semua sedekah rahasia tersebut berhenti di hari kematian beliau. Dan betapa mengejutkan ketika orang yang memandikan jenazah beliau mendapati bekas kehitaman di punggungnya, tanda yang muncul akibat bertahun-tahun memanggul sendiri karung-karung tepung untuk dibagikan kepada kaum dhuafa. Awalnya tak ada yang mengetahui mengapa bekas kehitaman itu tampak di punggung beliau. Keluarga beliau pun tak paham bekas apa itu. Namun, pembantu beliau yang memang pernah memergokinya sedang memikul karung tepunglah yang memberitahukan. Hingga terang-benderang siapa pemberi sedekah rahasia untuk penduduk selama ini. Maasya Allah. Itulah sedekah yang dilakukan oleh keturunan Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Sedekah yang amat jauh dari riya’ apalagi pencitraan. Kisah kedua, sedekah yang dilakukan oleh Abu Amru bin Nujaid Seorang ulama hadits dan ahli zuhud, Abu Amru bin Nujaid, memberikan bantuan sebesar 1000 dinar kepada Abu Utsman Al Hirri yang saat itu bertanggungjawab terhadap krisis yang sedang terjadi di negeri Naisabur Khurasan. Esok harinya, dengan gembira Abu Utsman mengundang Abu Amru untuk duduk di sebuah majelis yang dihadiri banyak orang. Pada kesempatan itu, Abu Utsman mengungkapkan terimakasih yang mendalam atas bantuan 1000 dinar dari Abu Amru. Namun tanpa diduga, tiba-tiba Abu Amru berdiri di hadapan hadirin dan menyampaikan, ”Sesungguhnya harta yang saya berikan adalah harta ibu saya dan ternyata beliau tidak ridha, maka mestinya harta tersebut dikembalikan kepada saya untuk saya kembalikan kepada beliau.” Ucapan ini membuat semua yang datang ke majelis tersebut kaget, apalagi Abu Utsman. Sama sekali tak disangkanya Abu Amru akan meminta kembali sedekah yang telah diberikannya. Mau tak mau, ia pun mengembalikan 1000 dinar tersebut. Hadirin bubar dengan kekecewaan besar terhadap ulama yang membatalkan sedekahnya itu. Begitu malam tiba, Abu Amru mendatangi lagi Abu Utsman dengan memberi kembali 1000 dinar itu sambil mengatakan, ”Anda bisa memanfaatkan harta ini untuk keperluan seperti kemarin, dan tidak ada yang tahu akan hal ini kecuali kita.” Maasya Allah. Sahabat, sesungguhnya sedekah seperti itulah yang in syaa Allah akan membuat pelakunya mendapati naungan istimewa Allah pada hari kiamat kelak. “Ada tujuh kelompok orang yang akan mendapatkan naungan rahmat Allah di hari kiamat di mana tiada tempat bernaung selain naungan Allah, di antaranya adalah “Lelaki yang bersedekah kemudian dirahasiakannya sampai-sampai tangan kirinya tidak megetahui apa yang diinfakkan tangan kanannya.” HR. Muslim Maka, meskipun sedekah secara terang-terangan tidak Allah larang, namun sangat dahsyat jika kita juga memiliki sedekah sembunyi-sembunyi yang bahkan tidak diketahui oleh tangan kiri sendiri. Siapkah kita mengamalkannya? SH Baca Juga Menyesali Sedekah

SedekahIkhlas: Tangan Kanan Memberi, Tangan Kiri Tak Tahu. Dalam perspektif Islam, publikasi sedekah bisa masuk kategori riya atau pamer amal kebaikan. Islam mengajarkan, sedekah hendaknya ikhlas, jika perlu dilakukan diam-diam, sembunyi-sembunyi, tanpa diketahui orang lain. Hal itu agar keikhlasan sedekah terjaga.

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Perumpamaantangan kanan memberi dan tangan kiri tidak boleh tahu, pasti sudah ramah di telinga Anda ya Ladies. Tapi bagaimana dengan istilah 'You Get What You Give', apakah Anda juga sudah pernah mendengarnya? Beda lagi jika dalam hati, mendoakan agar si penerima sedekah berbahagia dengan pemberian dari Anda, berapa pun jumlahnya. Semua

Tangankanan memberi, tangan kiri tidak boleh tahu kalimat ini menduduki peringkat ke 2 dalam kategori alasan terbaik untuk tidak bersedekah dalam kamus saya setelah alasan biar dikit yang penting ikhlas. Entah kenapa kalimat itu jadi favorit bagi saya, tapi sepertinya banyak juga teman2 yang sepaham dengan saya kala itu. Sampai-sampai mau memasukkan uang seribu rupiah ke kotak infak waktu

Sedekah Apa Tangan Kanan Beri, Hendaklah Tidak Diketahui Tangan Kiri. Perihal memberi dan menerima, memang terkadang menjadi dilema, karena begitu banyak orang yang ikhlas memberi tanpa harus melakukan pencitraan dan dengan sikap kerendahan hati, namun banyak sekali sekarang kita lihat pencitraan dalam memberi bantuan kepada orang yang sangat n400.
  • yeyd137cjj.pages.dev/254
  • yeyd137cjj.pages.dev/433
  • yeyd137cjj.pages.dev/324
  • yeyd137cjj.pages.dev/64
  • yeyd137cjj.pages.dev/520
  • yeyd137cjj.pages.dev/266
  • yeyd137cjj.pages.dev/212
  • yeyd137cjj.pages.dev/21
  • sedekah tangan kiri tidak boleh tahu